
Pertama, berbeda dengan keyakinan-keyakinan yang sedang berlaku pada masa beliau, beliau membawa sebuah ajaran yang bersifat Ilahi. Sebuah ajaran yang pernah disampaikan oleh para nabi pendahulunya.
Sirah nabawiyah adalah sejarah perjalanan hidup Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam baik sebelum diangkat menjadi Rasul maupun setelah diangkat menjadi Rasul, hingga wafatnya beliau.
Ayahandanya adalah seorang saudagar yang sering bepergian ke negeri Syam. Ketika singgah di Madinah, beliau dalam keadaan sakit hingga akhirnya wafat dan dimakamkan di sana.
Setelah mendengar kabar tersebut, maka beliau langsung pergi ke rumah Aisyah dan masuk ke dalam untuk melihat jasad Nabi Muhammad, seraya membuka kain penutup wajah jenazah Rasulullah observed dan kemudian menciumnya dan terus menangis.
Selain kisah teladan nabi muhammad itu, perlu diingat bahwa pada masa itu tingkat kematian, terutama saat peperangan, cukup tinggi. Poligami juga bisa menjadi cara untuk melindungi para janda dan anak yatim, memberikan mereka tempat berlindung dan dukungan dalam masyarakat.
Ini menunjukkan bahwa beliau tidak semata-mata mencari istri yang muda dan cantik, meskipun Khadijah juga memiliki kualitas tersebut. Khadijah dikenal dengan julukan al-Tahirah al-Afifah, yang artinya wanita suci dan berbudi luhur. Inilah yang menjadi pertimbangan utama Nabi dalam memilih pasangan hidup. Perlu diketahui juga bahwa Khadijah adalah seorang pengusaha wanita yang sukses.
Kendati peperangan memang banyak berlangsung pada zaman Rasulullah, bukan berarti intisari kehidupan Beliau hanya berkutat pada perang semata, karena Islam pada dasarnya adalah agama perdamaian.
Nabi Muhammad SAW wafat saat berusia sixty three tahun. Beliau mengalami sakit dalam beberapa waktu, suhu tubuhnya tinggi dan sampai akhirnya mengembuskan nafas terakhir.
Undang-undang ini tidak akan pernah layu. “Kehalalan Muhammad adalah halal selamanya hingga hari Kiamat dan keharamannya adalah haram selamanya hingga hari Kiamat.”
Sungguh tidak ada manusia yang dalam dirinya tersimpan kesempurnaan kecuali ada pada diri Nabi Muhammad shollallahu 'alaihi wasallam.
detikNews detikEdukasi detikFinance detikInet detikHot detikSport Sepakbola detikOto detikProperti detikTravel detikFood detikHealth Wolipop detikX 20Detik detikFoto detikHikmah detikPop Layanan
Muhammad berasal dari salah satu klan suku Quraisy yakni Bani Hasyim yang mewarisi silsilah terhormat di Mekkah, meskipun tak terpandang karena kekayaannya. Ayahnya, Abdullah meninggal saat Muhammad masih dalam kandungan, enam bulan sebelum kelahiran. Muhammad bayi dibawa tinggal bersama keluarga dusun di pedalaman, mengikuti tradisi perkotaan kala itu untuk memperkuat fisik dan menghindarkan anak dari penyakit perkotaan. Ia diasuh dan disusui oleh Halimah binti Abi Dhuayb di kampung Bani Saad selama dua tahun.
Masyarakat Arab dari berbagai suku setiap tahunnya datang ke Mekkah untuk beziarah ke Bait Allah atau Ka’bah, mereka menjalankan berbagai tradisi keagamaan dalam kunjungan tersebut. Muhammad melihat ini sebagai peluang untuk menyebarluaskan ajaran Islam. Di antara mereka yang tertarik dengan ajarannya ialah sekumpulan orang dari Yatsrib.
Kisah hidup Rasulullah observed memang penuh dengan hikmah. Meskipun beliau seorang nabi dan rasul pilihan Allah, hidupnya tidak lantas selalu bahagia dan mudah. Beliau juga tetap menerima cobaan dan tantangan dalam berdakwah menyebarkan agama Islam.